Selasa, 30 Maret 2010

Overclocking Prosessor Intel Core i7 Part III


Mitos Tegangan Overclocking Intel Core i7

Tegangan atau voltase mutlak diperlukan untuk overclocking. Tegangan tidak hanya berperan dalam pencapaian overclocking, namun juga berpengaruh besar pada kestabilan overclocking itu sendiri. Mitos-mitos menyangkut tegangan seperti tegangan memory jangan lebih dari 1.65 volt, karena dapat merusak prosesor memang ada benarnya. Bila dilihat dari arsitektur Core i7 sendiri, IMC sudah terintegrasi pada prosesor, dampak dari pemberian tegangan memory yang berlebihan akan dapat merusak IMC sekaligus prosessor itu sendiri. Hal ini sebelumnya sudah terjadi pada AMD. Untuk menghindari hal tersebut para produsen motherboard AMD membatasi pilihan tegangan memory untuk menghindari rusaknya IMC pada prosesor. Lalu, bagaimana nasib memory memory DDR3 yang memiliki tegangan operasional diatas 1.65 volt ? Apakah masih bisa digunakan? Dalam percobaan yang dilakukan, penulis pernah menggunakan tegangan hingga 1.8 volt dalam jangka waktu cukup lama dan tidak mengalami degradasi pada prosesor atau hingga prosesor mati. Ternyata pengaruh tegangan memory secara tidak langsung mempengaruhi tegangan lainnya, terutama tegangan IOH (tegangan chipset atau IOH Core Voltage) dan QPI/ VTT Voltage. IOH Voltage memiliki nilai default 1.2 volt dan QPI/VTT Voltage memiliki nilai default 1.1 volt. Dalam percobaan, ternyata efek menaikkan nilai kedua tegangan ini sangat membantu kestabilan sistem terutama pada frekuensi memory tinggi dan tegangan memory yang tinggi. Penulis mengatur IOH Voltage pada 1.25 volt dan QPI/VTT Voltage pada 1.3 volt. Pada nilai ini diperoleh kecepatan DDR3-2000 dengan tegangan 1.74 volt dan berjalan stabil. Screenshot dapat dilihat di bawah ini.

Klik untuk melihat gambar besarnya

Penjelasan mengenai pilihan tegangan lainnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Klik untuk melihat gambar besarnya
Kesimpulan
Overclocking pada platform Core i7 ini lebih menarik dibandingkan platform sebelumnya. Ada kesamaan yang kentara dengan overclocking pada platform AMD. Tentu saja karena keduanya menggunakan konsep arsitektur yang sama. Kecepatan prosessor tidak lagi menjadi kemutlakan dalam mendapatkan kinerja yang lebih, namun parameter lain seperti QPI Bus, Uncore Frequency dan tentu saja kecepatan memory menyumbang peranan yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Hasil overclocking yang ideal diperoleh dari kombinasi kecepatan prosessor, QPI Bus, Uncore Frequency, serta kecepatan memory. Komponen komponen ini saling terkait dengan erat, disinilah letak keunikan overclocking Core i7.
Penutup
Sebagai penutup, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
•    Intel Indonesia untuk Prosessor Core i7-965 Exteme Edition
•    GIGABYTE Technology untuk Motherboard GIGABYTE EX58-Extreme dan EX58-UD5
•    Foxhound dan TeamGroup Taiwan untuk memory Team Xtreem DDR3
•    Dinamika Perkasa Jaya untuk HSF Xigmatek

0 komentar: